Bengkel, Rantai, dan Aku

Yah, berada di masa penutupan warnet tempat kerjaku (alias defacto) *yah masih inget aja pelajaran sejarah SD*. Padahal baru dua bulan aku bekerja disitu lo, eh malah sudah tutup (nasib emang nasib). Bosnya bilang sih karena kontrak rukonya sudah habis dan harganya dinaikan berkalilipat oleh pemilik ruko pastinya *ya iyalah masa’ pemilik kandang*, tapi sebenarnya masih ada faktor-faktor yang menyebabkan kontrak rukonya tidak diperpanjang. Tapi ya sudahlah mau gimana lagi namanya juga karyawan, ya tidak bisa mengganggu gugat keputusan si bos. Sebenarnya tempat kerjaku tutup tepat tanggal 31 Januari 2012, jadi minggu-minggu ini pekerjaanku hanya menginventaris barang-barang yang ada diwarnet maupun digame online.

Ditengah melakukan inventaris,packing,dan bantu pak tukang ngelepasin ac dan kipas angin, motornya mbakku aku bawa ke servis resmi. Eh ternyata bengkelnya malah tutup, aku juga tidak tahu alasannya kenapa (padahal bukan tanggal merah) *kalau tanggal hijau jum’at tuh hehehehe*. Ya sudah, terpaksa deh aku serviskan ke bengkel sebelah (ruko sebelah dan bukan bengkel resmi). Selesailah sudah jam kerjaku di penghujung waktu, tetapi sebelumnya ambil motor dulu terus pulang kekost deh *emangnya kagak bayar apa? Kok tinggal ambil aja*. Selama perjalanan kekost terdengar bunyi yang tidak beres kira-kira dekat dengan rantai motor. aku kira sih rantainya cuman terlalu kencang aja, jadinya aku biarkan. Dimalam yang sesunyi ini aku sendiri *yah ini mah lirik lagu mas*, hpku berdering tanda ada sms masuk. Eh ternyata sms dari Mbak Puji tralala minta dianter kekost temennya.

Dimana kostnya Mbak Puji berada di daerah barito (deket IKIP PGRI) sedangkan kost temennya berada di sampangan (arah ke UNES). Cukup jauh juga aku rasa, karena kostku berada di daerah jalan abdulrahman saleh daerah kembangarum (arah manyaran). Sehabis mengantar Mbak Puji suara nggak beresnya semakin terdengar jelas. Takut kalau nanti rantainya putus dan terjadi hal yang tidak diinginkan. Kuputuskan untuk mencari bengkel sepeda motor *ya iyalah mosok iyo golek poliklinik* terdekat. Akhirnya dapet juga setelah muter-muter. Setelah diperiksa (kayak dokter ya hahahah) sama bapak montirnya. Alhasil baut untuk roda belakang ternyata belum kencang, itu stetmen (inggris kejawaan) dari bapak montirnya. APA !? terkaget kagetlah diriku mendengar pernyataan dari bapak montirnya tadi. Nggak kebayang deh kalau pas boncengin Mbak Puji rodanya lepas. Mungkin mirip dengan salah satu iklan sparepart sepeda motor ditelevisi dimana seorang pembalap yang masuk pitstop, kemudian semuanya diganti kecuali pembalap dan rodanya. hingga diputaran yang terakhir, bukannya pembalap beserta motor balapnya yang masuk garis finish melainkan hanya rodanya yang melewati garis finish *bersukurlah kamu, karena bukan sepionmu saja yang sampai garis finish wkwkwkwkwk*

Sebelumnya aku mengucapkan terima kasih Ya Allah telah melindungi hambu yang hina ini.

Tinggalkan komentar