Semua Rasa di Perjalanan Part 2

Berlanjutlah perjalanakanku, dimana pemberhentian selanjutnya dirumah Mas Supri (Desa Kaligung, Kec. Kaliori, Kab. Rembang) hingga akhirnya sampailah juga dirumah mas supri dimana cukup ngebut juga sih hehehehe (jangan bilang ibu sama mbak ku ya ….) kuberikan bekal ayam bakar yang dibawain ibu ke adiknya mas supri. Hingga akhirnya kita berdua berpamitan dengan ibunya mas supri dan berangkatlah kita berdua dengan di iringi doa dari 2 ibu untuk anaknya *sok puitis banget ya…. *. Selama perjalanan lancar-lancar aja tetapi sesampainya di Kota Demak (tetapnya daerah mana aku nggak tau) ada perbaikan jalan, jadi kecepatan kendaraan diperlambat. Setelah melintasi perbatasan Kota Demak dan Semarang kuberhentikan motor dipinggir jalan. Kuminta Mas Supri untuk menyetir motor hingga ke kostnya (daerah Undip Tembalang) karena emang pantatku panas banget seperti diatas kompor gas dengan elpiji 3Kg (emangnya mau masak air).

Akhir perjalanan sampailah kita dikostnya mas supri. Ngobrol ngalor-ngidul (ngobrol kesana-kemari) sebentar diteras kost. Kita sepakat untuk keluar beli Mie Ayam dilangganannya mas supri (maaf nggak tau nama daerahnya). Seperti biasanya kalau keluar bareng, kita selalu berdebat mengenai siapkah yang akan mentraktir (ketawa juga kalo ingat sifat kami berdua), alhasil aku lah yang menang untuk mentraktir mie ayam karena emang aku lah yang makanya habis duluan (mas supri pesen mie ayam ceker jadinya lama makanya hahahaha). Tetapi sebelum balik ke kostnya mas supri gerimis sudah turun terlebih dulu.

Dan berpamitanlah diriku dengan Mas Supri (yang notabenya satu angkatan 😀 ). Dengan menggunakan jas hujan dan kaki telanjang (sepatu masuk jok motor) meluncurlah diriku kembali ke kost daerah kembangarum (arah manyaran). Agak geli juga hati ini melihat kelakuanku sendiri hehehe. Sesampainya di lampu merah, pertigaan dekat klenteng Sampokong ada seorang ibu beserta keluarganya menatap kaki ini yang dalam kondisi NYEKER MEN (telanjang) ditambah pula pada daerah tersebut nggak hujan (posisi diriku pakek jas hujan). Malu bercampur geli menjadi satu, tapi peduli amat ah mereka juga nggak kenal diriku dan nggak tahu wajahku (kondisi malam). Tepat setelah lampu hijau menyala meluncurlah diriku sekencang-kencangnya hingga kost hahahahahaha.

Tinggalkan komentar